Senin, 06 Juni 2016

Wisata Alam Panatapan Sijaba Hutaginjang, Desa Dolok Martumbur

WISATA   ALAM   PANATAPAN   SIJABA   HUTA GINJANG,         
DESA DOLOK MARTUMBUR                 


Hari sudah beranjak sore ketika kami meinggalkan lokasi wisata Aek Sipangolu, kembali menuju Kota Balige. Rasa kantuk sudah mulai menyerang. Ini disebabkan pengaruh mandi Aek Sipangolu dan suhu alam yang sudah mulai dingin.

Pak Manurung, guide yang merangkap sebagai supir menginfokan bahwa masih ada satu lagi obyek wisata alam yang tak kalah indahnya dari yang sudah kami lewati. Mobil bergerak perlahan karena kondisi jalan yang menurun dan ada beberapa tikungan, ditambah lagi di sisi kiri jalan jurang dan di kanan tebing. Setiap akan melewati tikungan, klekson mobil wajib dibunyikan sebagai isyarat bagi sesama pengemudi.

Tebing-tebing ini sudah mulai terkikis karena pasir dan bebatuan yang ada disana diambil sembarangan tanpa memperhatikan keseimbangan lingkungan. Menurut Pak Manurung, pada musim hujan, jalanan yang kami lewati ini sangat licin dan harus ekstra hati-hati.  Sepanjang perjalanan terlihat birunya air Danau Toba.

Dua puluh menit perjalanan, akhirnya kami tiba di lokasi wisata Panatapan Sijaba Hutaginjang, Desa Dolok Martumbur.





 Informasi dari Dinas Pariwisata daerah itu, Panatapan Sijaba Hutaginjang ini merupakan wisata yang termuda di Provinsi  Sumatera Utara. Sebelumnya status kawasan ini adalah Hutan Produksi Terbatas sebagaimana ditetapkan Menteri Pertanian dalam Surat Keputusan No.923/Kpts/Um/12/1982  tanggal 27 Desember 1982.  


Barulah pada tahun 1993, tepatnya tanggal 5 Oktober 1993 melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. 592/Kpts II/1993, statusnya dialihkan menjadi kawawan taman wisata dengan luas sekitar 500 hektare.




Pada umumnya keadaan topografi lapangan Taman Wisata Sijaba Hutaginjang datar hingga bergelombang sedang dengan ketinggian 900 – 100 m dpl. Berdasarkan klasifiksai Schmidt dan Ferguson, Taman Wisata Sijaba Hutaginjang termasuk ke dalam klasifikasi tipe B denan curah hujan rata-rata per tahun 2.000 – 3.000 mm. Suhu udara minimun1500 C dengan kelembaban rata-rata berkisar 90 – 100 persen.


Kawasan wisata ini terdiri dari dua kawasan yang terpisah yaitu Sijaba dan Hutaginjang. Untuk menuju ke taman wisata ini dapat menggunakan mobil atau kendaraan pribadi.





Kawasan ini merupakan hutan reboisasi yang didominasi oleh pinus Merkusi. Belum lagi jenis flora dan fauna banyak ditemui disini seperti monyet, babi hutan, ayam hutan dan berbagai jenis burung seperti belibis elang dan kutilang.



Sumber : http://sumutpos.co/2013/10/67204/dari-panatapan-di-huta-ginjang-desa-dolok-martumbur.


Balige, 07 Mei 2016
Salam jalan-jalan,


Dorma Sihite

Tidak ada komentar:

Posting Komentar